LOMBOK TIMUR, NTBPOS.com - Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Hewan (Keswan) dan Peternakan Kecamatan Sakra Lombok Timur, melalui bagian Medik Veteriner drh. Ni'mah Istianah mengaku dilema dengan mahalnya harga obat dan minimnya stok obat untuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi.
“Sekarang harga obat untuk PMK ini mau tembus 200 ribu rupiah, sedangkan sebelum PMK harganya mentok 40 ribu rupiah, itu baru anti biotik, belum yang lain,“ jelasnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis, 23 Juni 2022.
Selain harganya yang mahal, lanjutnya, stok obatnya juga sudah tidak ada di lotim bahkan di Mataram, dirinya mengaku hanya bisa dapat stok kalau memesen lewat online.
Untuk stok obat dari Pemda, jelas Ni'mah, jumlahnya sangat terbatas dan jauh dari kebutuhan yang mereka butuhkan.
“Kami ada stok obat dari Pemda dan itu gratis untuk peternak, namun jumlahnya sangat sedikit dibanding dengan jumlah sapi yang sakit, kalau dilihat satu desa hanya 5 sapi yang dapat obat gratis itu,“ tandasnya.
Melihat kondisi tersebut, ia bersama tim UPT kasihan dengan para peternak yang harus mengeluarkan uang lebih untuk mengobati sapi mereka.
“Mau tidak mau, para peternak harus mengeluarkan uang lebih untuk sapi mereka yang sakit,“ tutupnya. np
Artikel Terkait
Bupati Berharap, Kehadiran KKN Unram di Lombok Timur Bisa Merubah Mindset Masyarakat
Ombudsman NTB Minta Pemerintah Sikapi Persoalan Pekerja Migran Indonesia
Siap Jajal Rocket Motor Circuit Samota, 192 Official, Pembalap MXGP dan MX2 Tiba di Bizam
Bupati Lombok Timur Berikan Motivasi Masyarakat Penalet Dalam Membangun Madrasah
Kemenag RI Imbau CJH Indonesia Gunakan Layanan Jasa Resmi Pendorong Kursi Roda di Masjidil Haram