LOMBOK TIMUR, NTBPOS.com - Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Timur berupaya menurunkan stunting melalui dua intervensi gizi, yakni spesifik dan sensitif. Pencegahan ini dikatakan mampu meminimalisir resiko stunting.
Intervensi gizi spesifik merupakan upaya pendekatan langsung untuk mengatasi penyebab stunting, seperti asupan makanan, pencegahan infeksi, status gizi ibu, penyakit menular dan kesehatan lingkungan.
“Kegiatan ini diberikan langsung oleh sektor kesehatan,“ ujar Wahyuni Kunayarti, Sub Koordinator Gizi Bidang Kesehatan Masyarakat, Dikes Lotim, Jumat, 8 Juli 2022.
Baca Juga: Dr. Pathurrahman : Makanan Sehat Itu Tidak Harus Mahal Untuk Menghindari Stunting
Sementara intervensi sensitif merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penyebab tidak langsung stunting. Pada umumnya berada di luar persoalan kesehatan, seperti penyediaan air minum dan sanitasi, pelayanan gizi dan kesehatan, peningkatan kesadaran pengasuhan dan gizi serta peningkatan akses pangan bergizi.
“Kalau di Dikes Lotim, penyumbang intervensi spesifik 30 persen dan 70 persennya intervensi sensitif ada di Dinas lain,“ terangnya.
Selain dua intervensi tersebut, faktor pendukung terjadinya penurunan stunting seperti kebijakan, keterlibatan pemerintah dan lintas sektor serta kapasitas untuk melaksanakan intervensi yang ada.
Baca Juga: Mengenal Stunting dan Cara Pencegahannya
“Kebijakan Bupati Lotim sudah ada, berkomitmen menurunkan angka stunting,“ imbuhnya. np
Artikel Terkait
Dua Tahun Fakum Akibat Covid, Festival Alunan Budaya Desa Akan Kembali Digelar
Penderita Katarak di NTB Tertinggi Nasional, RSM Provinsi Inisiasi Baksos Operasi Gratis di Lombok Timur
Sekjen Kemendagri Sosialisasi Serah Terima Aset BMN, Bupati Lotim Mengikuti Secara Virtual
Yusril : Shinzo Abe Sosok yang Baik dan Rendah Hati
Muhammadiyah Rayakan Iduladha, Sabtu 9 Juli 2022, Bupati Lombok Timur : Mari Kita Saling Menghargai