NTBPOS.com - Bullying atau penindasan merupakan tindakan kekerasan yang menggaggu orang lain secara fisik verbal atau emosional. Bullying ini sering terjadi di sekolah, perkantoran dan dapat ditemui di tempat-tempat interaksi manusia.
Dampak bullying pada korban, beresiko terhadap kesehatan mentalnya. Selain korban, pelaku bullying pun disebut memiliki latar belakang psikis tersendiri.
“Sebab itu, penting mengetahui jenis bullying dan dampaknya pada kesehatan mental,“ kata dr. Lahargo Kembaren, di kutip ntbpos.com dari cahanel youtube VIVY Health, Senin, 18 Juli 2022.
Baca Juga: Dr. Pathurrahman : Makanan Sehat Itu Tidak Harus Mahal Untuk Menghindari Stunting
Sering kali, bullying dilakukan oleh seseorang kepada orang lain (korban) tujuannya untuk menyakiti. Sehingga, korban bullying memiliki perasaan negatif dapat merusak kesehatan mentalnya.
dr. Lahargo menyebut, ada empat jenis bullying yang pertama, bullying secara verbal, lebih ke kata-kata kotor bersifat negatif.
Kedua, bullying secara fisik, sikap yang tidak menyenangkan seperti di pukul, ditendang, di dorong dan dicubit. Selanjutnya, bullying secara rasional, salah satu contoh, korban tidak dimasukkan ke dalam kelompok atau diabaikan sehingga menyendiri.
Baca Juga: Dinas Kesehatan Lombok Timur Cegah Resiko Stunting Melalui Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif
Kemudian terakhir, cyber bullying sering di lakukan di media sosial atau internet. Dengan memberikan kata-kata negatif, misalnya memberikan respon-respon yang tidak menyenangkan.
Artikel Terkait
Kasus Stunting di Kecamatan Sambelia Menurun 10 Persen
Danrem 162/WB Siap Menjadi Pembina SMSI NTB
Kemendikbudristek Terbitkan SK Penerapan IKM Tahun Ajaran 2022-2023
Ketua YPH NWDI Pancor HM Djamaluddin Sebut Nyantri di Pancor Pilihan Tepat
Investor Asal Malaysia Akan Gelar Event Asia Outdoor Fest di Pantai Pink Lombok