Krisis Perdagangan Orang, Sejumlah Pemerhati PMI Lotim Gelar Aksi

- Rabu, 8 Juni 2022 | 20:46 WIB
Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Bela PMI menuntut tekong ilegal.. (Foto: Hirpan Maulana)
Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Bela PMI menuntut tekong ilegal.. (Foto: Hirpan Maulana)

 

LOMBOK TIMUR, NTBPOS.com - Sejumlah pemerhati Pekerja Migran Indonesia (PMI) Lombok Timur yang tergabung dalam Aliansi bela PMI berunjuk rasa di depan kantor Bupati Lotim dan menyampaikan beberapa tuntutan kepada Pemerintah Daerah, Selasa, 7 Juni 2022.

“Lotim krisis perdagangan orang, sebanyak 250 warga Lotim menjadi korban penipuan, 140 orang korban perdagangan orang dan 50 orang lebih pulang dalam keadaan meninggal dunia,“ tegas Usman, Ketua Serikat Butuh Migran Indonesia, dalam orasinya.

Usman juga meminta Pemda untuk membasmi para Perekrut Lapangan (PL) yang diduga liar merekrut dan menjadi pelaku dalam perdagangan orang.

“Kami menuntut Bupati untuk menangkap para Tekong-tekong ilegal yang  dengan bebas merekrut CPMI,“ pintanya.

Sementara, ketua Forum Rakyat Bersatu, Eko Rahadi dalam orasinya menyebut Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) terlibat dalam perdagangan orang di Lotim.

“Kami tidak mengatakan ada oknum yang terlibat, tapi mereka terlibat sebagai bagian administrasi dan para CPMI ini sudah terlantar setahun,“ kata Eko. np

Editor: Suandi Yusuf

Tags

Terkini

X