Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khakid didampingi Wakil Ketua Pokja Apresiasi Budaya, Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Kemendikbud RI Iskandar Eko penyematan tanda penghargaan oleh Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid kepada Rahardian Reno Wardana dan Zulpadli, di Aula Dikbud Lombok Barat, Rabu, 2 Desember 2020. [] Foto : NP/M. RasidLOMBOK BARAT - Dua orang putera terbaik Kabupaten Lombok Barat (Lobar) yaitu Rahardian Reno Wardana dengan Bidang Keahlian Dalang Wayang Sasak Lombok dalam Kategori Anak dan Remaja serta Zulpadli pada Bidang Keahlian Tradisi Pepaosan dalam Kategori Pelestarian.
Keduanya meraih juara 1 pada Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) yang di adakan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia Tahun 2020.
Kepada Dua penerima Penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) tersebut, diserahkan dan disematkan penghargaan oleh Bupati Lobar H. Fauzan Khalid didampingi Wakil Ketua Pokja Apresiasi Budaya, Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Kemendikbud RI Iskandar Eko di Aula Dikbud Lombok Barat, Rabu, 2 Desember 2020.
Wakil Ketua Pokja Apresiasi Budaya, Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Kemendikbud RI Iskandar Eko mengatakan, Kemendikbud RI melalui Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan memberikan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) sebagai penghargaan dari Kemendikbud RI yang diberikan kepada individu, komunitas dan Pemerintah Daerah yang telah berdedikasi dalam memajukan kebudayaan Indonesia, dengan kategori Maestro Seni Tradisi, kategori Pelestari, kategori Pencipta, Pelopor dan Pembaru, Kategori Anak dan Remaja, Kategori Pemerintah Daerah, dan Kategori Komunitas.
"Dan penerima AKI 2020 kita seleksi dengan ketat dan bisa dipertanggungjawabkan. Memang yang memilih juga penilainya para budayawan Indonesia yang sudah berpengalaman, dan hasilnya menetapkan dua orang Putra dari Kabupaten Lombok Barat," terangnya.
"Penilaian itu, sambungnya, telah melalui beberapa tahapan, mulai dari tahapan seleksi baik administrasi maupun substansi, visitasi dan verifikasi lapangan dengan melihat kesesuaian kriteria, keistimewaan karya, intensitas dan konsistensi bidang keahlian yang ditekuni.
Dia menyebut, para peserta seperti Rahardian Reno Wardana dan Zulpadli saat mendaftar lengkap datanya, melakukan penelitian dan melakukan penilaian sehingga negara memberikan penghargaan AKI tahun 2020.
"Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mendaftar kemarin 10 orang, ada dari Lombok Timur, Lombok Utara, Kota Mataram dan Lombok Barat. Dari 10 peserta kita yang mendaftar, 2 peserta dari Lombok Barat terpilih mendapatkan penghargaan AKI tahun 2020," sebutnya.
Semoga apresiasi ini kata dia, dapat semakin memotivasi dan mendorong semangat masyarakat Indonesia dalam upaya pelestarian, pengembangan dan pemajuan Kebudayaan Indonesia.
"Kenapa Rahardian Reno Wardana dan Zulpadli terpilih, kami melihat dia ini sangat langka dan perlu kita dorong menjadi contoh bagi anak generasi muda yang lain untuk melestarikan kebudayaan di luar pulau Jawa," imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid sangat mengapresiasi atas penghargaan kepada 2 anak putra terbaik Kabupaten Lombok Barat di bidang kebudayaan. Tidak main-main apresiasi yang secara formal di tingkat Nasional langsung dari Kemendikbud RI.
"Pada dasarnya kita di Pulau Lombok ini kebudayaannya satu karena berasal dari suku yang sama yaitu suku Sasak. Bisa kita pastikan dari Kabupaten/Kota manapun di Pulau Lombok ikut menyampaikan hasil karya budayanya ke Kemendikbud RI, itu sepertinya sama saja walaupun jenisnya berbeda," akunya.
Dia menyebut, Pepaosan sudah diajukan oleh Kabupaten Lombok Barat ke Kemendikbud RI sebagai salah satu warisan budaya yang ditetapkan dan alhamdulillah Pepaosan ini sudah terdaftar.
"Lewat bidang kebudayaan Dikbud Lobar terus kita bina dan kita kembangkan. Alhamdulillah kemudian mendapatkan penghargaan dengan telah ditetapkan 2 putra terbaik Lobar di Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI)," terangnya.
Kemudian terkait wayang bisa dikatakan budaya Indonesia, tetapi masing-masing tempat memiliki ciri khas. Dan di Pulau Lombok yang sangat terkenal wayang kulitnya adalah kakek dari Rahardian Reno Wardana (Lalu Nasib).
"Ke depan kita harapkan, untuk terus berkreasi dan membina potensi-potensi dari anak kita, utamanya potret bagaimana mempertahankan kebudayaan kita," ujarnya . np/sid