LOMBOK TIMUR, NTBPOS.com - Manajemen usaha Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Agro Selaparang, dinilai Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur, L. Hasan Rahman, pemicu inflansi tinggi.
Dia menjelaskan, pemicu terjadinya inflasi manakala barang-barang itu langka hingga harga melambung tinggi. Seperti manajemen usaha yang diterapkan BUMD Agro Selaparang saat ini.
Diungkapnya, Agro Selaparang kini beralih ke usaha beras. Beras kemasan 10 Kg yang dijual Agro Selaparang merupakan barang dari pihak ketiga. Biasanya, barang yang diadakan pihak ketiga ini bersumber dari petani lalu dikumpulkan terlebih dahulu.
Baca Juga: BUMD Agro Selaparang Bisa Dipertahankan
Barang yang dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan Agro Selaparang ini akan memicu inflasi tinggi di Lombok Timu, karena terjadi kekurangan beras di petani.
“Beras ini kan banyak di petani dan pedagang kecil, kalau diambil dan dikumpulkan pihak ketiga, apa yang di jual pedagang-pedagang kecil ini?. Akan terjadi kelangkaan beras dan harga melambung tinggi,“ terangnya, kepada media ini, Senin, 28 November 2022.
Menurutnya, usaha baru Agro Selaparang dan himbauan Kepala Daerah Lombok Timur tidak menjadi masalah. Asalkan Agro Selaparang dalam pengadaan beras, langsung dari petani menggunakan modal sendiri.
Baca Juga: Tiga Bulan Tak Bisa Pulih, Ketua Komisi III DPRD Lotim Usulkan PD Agro Selaparang Dibubarkan
Begitu pengadaan beras langsung ke tangan pertama, Agro Selaparang tahu bahwa mana beras yang kualitas rendah, menengah dan tinggi. Menurutnya, mengambil beras dari pihak ketiga mengejar keuntungan tanpa mengeluarkan modal itu tidak tepat.
Artikel Terkait
KASAL Laksamana Yudo Margono Calon Tunggal Panglima TNI
Profil Laksamana Yudo Margono yang Diajukan Presiden Pengganti Panglima TNI
Raih Medali Emas, Awardee Beasiswa NTB Harumkan Nama Indonesia di Kancah Internasional
Komunitas Honda Jajal Sirkuit Mandalika di Acara CBR Track Day
Anggota Komisi I DPR RI Usulkan Uji Kelayakan Calon Panglima TNI