MATARAM, NTBPOS.com - Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mataram, Drs. L. Zulkifli memberikan sentilan terhadap fenomena mahasiswa semester akhir yang baru kelar ujian proposal yang seolah dirayakan begitu meriah dengan diberikan buket dan hadiah-hadiah lainnya.
Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara Kuliah Umum dalam rangka Dies Natalis Pendidikan Sosiologi FKIP Universitas Mataram ke-8 di Aula Gedung A FKIP Universitas Mataram, pada Kamis, 25 Mei 2023 kemarin.
Ia menceritakan pengalamannya saat melihat sekelompok mahasiswa yang menenteng buket, kado, maupun hadiah-hadiah lainnya yang hendak diberikan kepada temannya yang baru selesai ujian proposal.
Baca Juga: Keributan Desa Aikmel Contoh Anggota BPD Tidak Memahami Fungsinya, Terkesan Memprovokasi Warga
“Saya waktu ke bawah, lihat banyak mahasiswa rame-rame, saya tanya, ada acara apa ini dek? Baru selesai ujian proposal, Pak. Subhanallah. Padahal baru selesai ujian proposal. Jadi aneh kan?” ucap Zulkifli menceritakan pengalamannya.
Selain itu, ia juga menyinggung tentang attitude mahasiswa yang masih buruk terhadap dosen. Bahkan, ketika ada mahasiswa yang ingin bimbingan skripsi. Menurutnya, banyak mahasiswa semester akhir yang sedang menyusun proposal maupun skripsi mengeluhkan sulitnya menemui dosen pembimbing. Padahal itu merupakan alasan yang not make sense alias tidak masuk akal.
“Padahal dulu di zaman kami masih menjadi mahasiswa, tidak ada WA, tidak ada telepon, kita nunggu itu di depan ruangan, dari pagi sampai sore. Kalau sekarang? Mahasiswa dari rumah nge-chat, Pak, masuk sekarang? Wong kita sudah ada di ruangan. Pas dibilang silahkan menghadap. Maaf Pak, saya masih di Sumbawa jawabnya. Subhanallah,” tuturnya.
Baca Juga: Selembar Struk Hotel Ungkap Perselingkuhan Istri Dengan Atasannya di RSUD dr R Soedjono Selong Lotim
Selanjutnya, ia pesankan akan pentingnya attitude saat berinteraksi dengan sesama mahasiswa, terlebih lagi saat interaksi dengan dosen. Karena attitude atau pola tingkah laku merupakan bagian dari ilmu sosiologi.
Tidak sampai di sana, Dekan FKIP hingga tahun 2027 itu juga menyinggung trend anak muda yang selfi dengan melapisi wajahnya dengan kosmetik berlebihan maupun filter agar terlihat seperti artis-artis Korea. Menurutnya, sudah diberikan hidup menjadi manusia saja itu merupakan nikmat besar yang harus disyukuri.
“Saya perlu ingatkan kepada adik-adik. Semua dilapisi mukanya menjadi cantik sekali, kemudian ada juga yang ingin ganteng sekali, terpesona melihat artis Korea. Sudahlah, kalau di muka ada hitam-hitamnya sedikit, biarkan sudah, itu ada hikmahnya. Syukur kita diberikan kelahiran menjadi manusia.” tandasnya.***
Artikel Terkait
Tuntutan AMPAL, Kades Aikmel: Tunggu Hasil Audit Inspektorat Lotim
Inspektur Inspektorat Lotim: Surat Aduan Masyarakat Aikmel Salah Alamat dan Tidak Memiliki Bukti
Kuliah Umum Meriahkan Peringatan 8 Tahun Perjalanan Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Unram
Selembar Struk Hotel Ungkap Perselingkuhan Istri Dengan Atasannya di RSUD dr R Soedjono Selong
Keributan Desa Aikmel Contoh Anggota BPD Tidak Memahami Fungsinya, Terkesan Memprovokasi Warga