MATARAM, NTBPOS.com - Program beasiswa 1000 Cendikia Gubernur dan wakil Gunernur NTB Zulkieflimansyah dan Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) dipertanyakan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Nusa Tenggara Barat (LMND NTB).
Program yang menjadikan generasi muda NTB lebih percaya diri untuk menuntut ilmu setinggi - tingginya dan berwawasan global ini, diduga tidak teransparan dan hanya untuk orang tertentu.
Ketua LMND NTB, Rohman Rofiki mengungkap anak - anak yang menerima beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri diterlantarkan selama dua tahun. Padahal, program tersebut sudah dianggarkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB.
Baca Juga: Polemik Perbandingan Jalan Era SBY dan Jokowi Hingga TGB Angkat Bicara, Begini Tanggapan SJP
"Sampai hari ini belum diberangkatkan, sementara anggaran sudah dicanangkan," ungkap dia, Selasa 23 Mei 2023.
Karena itu, sambungnya, LMND NTB melakukan aksi pada Senin 22 Mei 2023. Dalam aksi itu, untuk menyuarakan dan mempertanyakan kemana anggaran beasiswa 1000 Cendikia NTB.
"Padahal proses belajar mengajar sudah berlangsung selama dua tahun, namun tidak kunjung diberangkatkan," ucapnya.
Dia menjelaskan, Program unggulan Bang Zul-Umi Rohmi ini, bekerjasama dengan LPP NTB. Dimana LPP NTB bertanggung jawab untuk memfasilitasi mahasiswa yang mendapatkan program ini.
Baca Juga: Gudang Perabot di Cakranegara Terbakar, Kerugian Ditaksir Mencapai Rp 3 M Lebih
Fakta di lapangan ungkap Rohman, mahasiswa yang mendapat program ini tidak pernah mendapatkan dampingan oleh lembaga tersebut. Seperti salah satunya mengurus visa ke Jakarta.
"Patut diduga selama dua tahun sejak dinyatakan menjadi siswa di lembaga pendidikan diluar negeri, dikemanakan anggarannya. Sedangkan selama ini beberapa anak penerima beasiswa menggunakan biaya sendiri," tuturnya.
Tidak keluarnya anggaran beasiswa ini dengan alasan covid-19. Menurut Rohman, covid-19 hanya sebagai kambing hitam. Padahal kata dia, Sekda NTB, Lalu Gita Ariadi mengatakan masa pandemi hingga adanya refocusing anggaran termasuk program beasiswa, tidak menurunkan kualitas penyelenggaraan maupun hasil.
Baca Juga: Bupati Lombok Timur Minta Seluruh Peserta Pelatihan yang Digelar Basarnas Untuk Terus Berlatih
"Oleh karenanya kami mempertanyakan kemana anggaran beasiswa selama dua tahun yang di canangkan itu,"cetus Rohman.
Yang paling memalukan dari program yang di sebut berpotensi sebagai solusi masa depan NTB ini, biaya administrasi mulai dari visa, tiket pesawat, biaya wara wiri ke kedutaan Cina di Jakarta, serta makan dan minum di tanggung sendiri oleh penerima beasiswa. Mirisnya tidak ada pendampingan oleh lembaga yang di tunjuk Pemprov NTB.
Artikel Terkait
Diduga Rem Blong, Sebuah Bus Seruduk Tembok Masjid Hingga Penyok
Anak Usia 8 Tahun Meninggal Dunia Tergerus Arus saat Mandi di Saluran Irigasi
Karman Dinilai Cocok Diberikan Ruang Pengabdian Lebih Luas
Kadis DP3AKB Lotim : Keberadaan Duta Genre Desa Berkontribusi Menurunkan Stunting
Ditetapkannya Menkominfo Sebagai Tersangka Kasus BTS 4G, Ujian Bagi NasDem