LOMBOK TIMUR, NTBPOS.com - Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit virus yang dibawa oleh nyamuk. Sering terjadi di daerah tropis dan subtropis seperti di Indonesia.
Tidak lama ini, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi mengungkap, selama pandemi Covid-19 jumlah kasus DBD dilaporkan terus meningkat di masing-masing daerah.
“DBD masih menjadi persoalan serius di beberapa tempat di Indonesia,“ terang Menkes.
Baca Juga: Meningkatnya Kasus DBD di Indonesia, Menjadi Atensi Menteri Kesehatan
Orang yang memiliki riwayat penyakit DBD, sambung Menkes, jika terkena kedua kalinya memiliki resiko yang jauh lebih besar terserang penyakit DBD serius.

Menurut data di SKDR (Sistem Kewaspasdaan Dini & Respon) Dinas Kesehatan Lombok Timur, sampai bulan Juni 2022, tercatat 88 kasus DBD. Hal itu di ungkap Budiman Satriadi, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2KL),
88 kasus DBD di SKDR itu merupakan kasus di semua wilayah Lombok Timur. Sedangkan kasus DBD paling Tinggi yakni di wilayah Kecamatan Sambelia dan Selong. Walaupun Lombok Timur dapat dikatakan darurat DBB, masih dapat dikendalikan.
Baca Juga: Memasuki Musim Hujan, Masyarakat Diimbau Antisipasi Penyakit DBD
"Di sistem SKDR tercatat suspek DBD, tetap menjadi perhatian cepat (respon) untuk penanganan dan pelacakannya," kata Budiman Satriadi, Rabu 3 Agustus 2022.
Artikel Terkait
Antisipasi DBD, Pemdes dan Puskesmas Jerowaru Lakukan Fogging
Pemdes Moyot dan PKM Sakra Bergerak Cepat Cegah Penyebaran DBD
Hati-hati, Inilah 12 Kebiasaan Buruk Yang Bisa Merusak Otak
Tak Boleh Digunakan, Kadikes Lotim Menjelaskan Beberapa Alat Kesehatan Yang Mengadung Merkuri
Hadirnya BioColomelt-Dx Alat Kesehatan Dalam Negeri, Bukti Indonesia Mandiri.