NTBPOS.com - Gunung samalas adalah sebuah gunung yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung samalas memiliki kantong fluida yang sangat besar (magma, gas, dan uap). Letusan Gunung samalas pada tahun 1257 meninggalkan sejarah berupa bukti artefak dan benda purbakala dari zaman kerajaan di Pulau Lombok.
Diketahui, letusan Gunung samalas begitu dahsyat saat itu, berdampak global. Menyebabkan pendinginan mendadak, gagal panen di Eropa, menyebabkan kelaparan massal dan kematian.
Letusan Gunung samalas memuntahkan 40 kilometer kubik batu dan abu ke udara setinggi 40 km. Sehingga meninggalkan struktur awal gunung purba berupa kawah besar yang sekarang dikenal dengan Danau Segara Anak. Letusannya juga diyakini telah memusnahkan banyak peradaban.
Baca Juga: Masyarakat Adat Sembalun Beri Apresiasi Gelar Prefab Rinjani Lereng Kepada Kapolres NTB
Di Indonesia sendiri, dampak letusan Gunung samalas begitu terasa hingga menghancurkan kerajaan Lombok. Salah satu yang terkena dampak erupsi Gunung samalas adalah Kecamatan Benue di Dusun Dasan Lekong, Desa Selebung, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Hingga saat ini, beberapa bukti artefak dan benda purbakala peninggalan kerajaan Benue berupa potongan tengkorak manusia, berbagai pecahan logam dan tanah liat, beras hitam kuno dan beberapa koin dengan simbol swastika.
Benda-benda yang diperkirakan berusia ratusan tahun ini mendapat perhatian dari Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Badan Kajian Sosial Politik M16 Mataram. Beberapa barang bukti artefak dan benda purbakala yang ditinggalkan KBRI Benue akan diperiksa penanggalan radiokarbon untuk mengetahui usia pasti benda-benda tersebut dan dibawa ke Jakarta untuk diuji.
Baca Juga: Ritual Bubur Putiq Suku Sasak, Prosesi Asli Ciptaan Manusia
“Pengujian radio karbon untuk mengetahui umur suatu benda. Untuk memastikan keberadaan kerajaan Benue dan keberadaan budaya serta struktur sosial masyarakat saat itu benar-benar melahirkan budaya yang hebat,” kata Direktur M16, Bambang Mei Finarwanto, Sabtu , 14 Agustus 2022.
Bambang Mei mengatakan, uji radio carbon dating sejumlah artefak yang tersebar di sejumlah lokasi. Sebagai langkah awal untuk menentukan titik dan koordinat penyebaran Budaya Leluhur Lombok di daerah tersebut.
“Dari bukti artefak yang ada, Tim Ekspedisi Mistik meyakini bahwa kerajaan Benue adalah salah satu kotak pandora budaya Leluhur Lombok yang maju yang pernah ada,” ujar pria yang akrab disapa di sana.
Baca Juga: PDIP NTB dan Tim Ekspedisi Mistis M16 Menelusuri Cerita Rakyat Lombok yang Terlupakan
Seorang tokoh pemuda di Desa Selebung, Muslim, mengatakan penemuan benda yang diyakini peninggalan Dinasti Benue pada tahun 2016 di kedalaman 40 meter.
"Saat itu ada penggalian tanah uruk di bukit Dusun Ranjok, Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah. Para pekerja menemukan benda-benda kuno," katanya.
Ada teko berbentuk burung Garuda yang ditemukan di kedalaman tanah. Usia teko diperkirakan setara dengan usia Kadipaten Benue. Berton-ton beras hitam juga ditemukan di lokasi logistik kerajaan Benue.
Artikel Terkait
Gubernur NTB : Toleransi Antar Umat Beragama Harus Terus Dijaga
Sambut MotoGP 2021, Pokdarwis Jerowaru Bay Akan Buka Tourist Information Center
Ritual ' Besentulak ' Diyakini Membersihkan Desa dari Wabah Penyakit
Dinas Dikbud Lotim Dorong Kemajuan Budaya Melalui Permainan Tradisional
Penatah Wayang Sasak Krisis Regenerasi, Perhatian Pemerintah Dibutuhkan