MATARAM, NTBPOS.com - Penelitian assesment tigkat kecerdasan anak pada Program generasi emas GEN Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan bahwa sebagian besar (83,2 %). Ini menunjukkan anak-anak sasaran GEN memiliki kecerdasan yang tinggi (cerdas sampai superior).
Hasil penelitian sejak 20117 ini pun mendapat apresiasi Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah. Ia meminta untuk dilanjutkan kembali dengan mengiotimalkan kolaborasi. Dibutuhkan juga sinergitas bersama stake holder terkait, demi mewujudkan NTB sehat, cerdas dan bebas dari stunting.
“Walaupun penelitian ini tidak mencerminkan seratus persen balita kita, tapi menunjukkan bahwa progress ini ada,” ungkap Umi Romi sapaannya itu saat menerima audiensi Tim GEN NTB di Aula Pendopo Wagub NTB di Mataram pada Selasa 27 Desember 2022.
Baca Juga: Wagub Hj. Sitti Rohmi Ungkap Kedekatannya Dengan Ombudsman RI Provinsi NTB
Sementara itu, Koordinator Program GEN NTB Rosiady Sayuti menjelaskan, GEN sendiri telah melakukan kegiatan pendampingan Pasangan Ramah Anak (PARANA) di 100 Desa/ Kelurahan se-NTB tahun 2017-2018, dengan sasaran sebanyak 8.366 pasangan.
Genap 1000 hari implementasi (periode 1000 HPK). Pada tahun 2019 dan 2020 dilakukan penilaian atau sertifikasi PARANA di 100 Desa/Kelurahan tersebut.
Berangkat dari kegiatan pendampingan tersebut, jelas Rosiady, assessment pun dilakukan pada bulan Mei-Juli 2022, berlokasi di 50 Desa/ Kelurahan pada 5 Kabupaten/Kota se-Pulau Lombok. Lokasi intervensi (assessment dan edukasi) adalah di desa atau kelurahan di Pulau Lombok. Desa/Kelurahan yang dimaksud (sebagai populasi) adalah Desa/Kelurahan lokasi program GEN, yaitu 10 Desa/Kelurahan per Kabupaten/Kota, atau 50 Desa/kelurahan se-Pulau Lombok.
Baca Juga: Tujuh Program Isu Strategis Penyusunan RPD Provinsi NTB 2024-2026
Dari 50 Desa/kelurahan tersebut kemudian dipilih sampel, yaitu Desa/Kelurahan yang sudah melaksanakan kegiatan Sertifikasi PARANA. Daftar kerangka sampel disusun dengan kriteria, Anak balita berusia 3-4 tahun yang lahir dari PARANA. Nama balita diperoleh dari data PARANA yang masuk ke Sekretariat GEN Provinsi.
Sampai dengan bulan Desember 2021, jumlah sampel yang terpilih sebanyak 95 anak balita dari 100 anak yang direncanakan.
Untuk perkembangan, yang diukur adalah kecerdasan (skor IQ), menggunakan alat ukur TES BINET, GESTALt , dan HTP yang dimodifikasi untuk memudahkan pengambilan data. Penyuluhan atau edukasi dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan individu dan kelompok, dengan penyampaian hasil pengukuran dan edukasi pentingnya pemantauan tumbuh kembang secara dini.
Baca Juga: Anugerah KIP NTB 2022, Badan Publik Diminta Aktif dalam Keterbukaan Informasi Publik
Assesment atau pengukuran dilaksanakan mulai tanggal 11-15 Juli 2022 di 5 lokasi, yaitu masing-masing 1 lokasi per kabupaten/kota. Pengukuran IQ dilaksanakan oleh Psikolog dengan sejumlah instrument/ alat bantu berupa gambar-gambar dan formulir.
“Kabar bahagianya, dari 95 orang anak yang dites IQ-nya sebanyak 16 orang atau 16,8 % termasuk kategori Superior, dan 63 orang atau 66,3 % termasuk kategori cerdas. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar (83,2 %) anak-anak sasaran GEN memiliki kecerdasan yang tinggi,” tandasnya. Np.
Artikel Terkait
Sekda Lotim Paparkan Kondisi Daerah di Hadapan Siswa Diktuk Bintara Polri SPN NTB
DPD IWAPI NTB Temui Bupati Lombok Timur, Utarakan Keluhan UMKM
Gubernur NTB Klaim Keberhasilan Sejumlah Program Unggulan Selama 4 Tahun Kepemimpinannya
Ketua YPH PPD NWDI Buka Parma Tingkat Wira dan Madya Se- NTB
Proyek Kereta Gantung Mulai Dibangun, Gubernur NTB Ingatkan Jangan Rusak Lingkungan