LOMBOK TIMUR, NTBPOS.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah bersama rombongan, memperingati Hari Migran Internasional (Internasional Migran Day) di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktifitas (BPVP) Lenek, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) jatuh pada Ahad, 18 Agustus 2022.
Sebelum menuju BPVP Lenek, Menaker meninjau pelaksanaan program Desa Migran Produktif (Desmigratif) di Desa Anjani, Kecamatan Suralaga. Ia berdialog dengan anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Menaker pun melanjutkan kegiatan peninjauan program Desmigratif di Desa Anjani. Ia menyatakan bahwa, saat ini pemerintah terus memperkuat salah satu pilar Desmigratif yaitu community parenting.
Baca Juga: Pemda Lombok Timur Akan Lindungi Ribuan PMI Melalui BPJS Ketenagakerjaan
Community parenting tersebut dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat Desmigratif, bahwa pendidikan anak tidak hanya didapat dari orang tua biologisnya melainkan tanggungjawab bersama.
Ia menegaskan, masyarakat ikut andil memberikan pendidikan kepada anak yang ditinggalkan orang tuanya sebagai PMI. Sehingga, pendidikan anak PMI tidak terbengkalai.
"Jadi tanggungjawab pendidikan tidak hanya ditanggung orang tua yang bekerja ke luar negeri. Masyarakat ikut bertanggung jawab terhadap kelangsungan pendidikan anak-anak yang ditinggal bekerja ke luar negeri," terang Ida.
Baca Juga: Puluhan PMI Ilegal Hendak ke Malaysia Digagalkan Satgas Pamtas Bogani di Kapuas Hulu Kalbar
Lebih lanjut, Menaker Ida menjelaskan alasan Lombok Timur dijadikan tempat pelaksanaan Internasional Migran Day. Karena NTB merupakan lumbung PMI kedua terbesar di Indonesia, sedangkan Lombok Timur lumbung PMI terbesar di NTB.
"NTB ini lumbung Migran, pengirim PMI terbesar ke dua di Indonesia setelah Indramayu," sebut Menaker Ida Fauziyah.
Menurut Ida, Lombok Timur patut di banggakan. Selain menjadi lumbung PMI, akan tetapi berkontribusi terhadap peningkatan Indek Pembangunan Manusia (IPM).
Baca Juga: Pemprov Gerak Cepat Tangani Kasus Kapal Karam Pengangkut PMI Asal NTB
Seperti disampikan Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur, H.M Juaini Taofik. Ia menyebut, IPM Lombok Timur dalam kurun waktu dua tahun terakhir melejit naik. Pada Tahun 2019 IPM Lombok Timur rangking 20 naik ke rangking 8 di NTB. Pada rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2022, IPM Lombok Timur naik rangkin ke-7.
"Ini karena pendekatan Pemerintah Daerah Lombok Timur dua tahun terakhir pada klaster PMI secara kolaboratif," beber Juaini Taofik.
Menurutnya, stelah melakukan kajian dan penanagan terhadap PMI maupun purna PMI dengan baik, maka angka kemiskinan Lombok Timur menurun. "Imbasnya pada IPM Lombok Timur, semakin baik," imbuhnya. np
Artikel Terkait
BP2MI : Praktik Percaloan Pengiriman PMI Ilegal Masih Tinggi
Penempatan Kerja PMI ke Malaysia Masih Ditutup
Pengurus PMI NTB Masa Bakti 2021-2026 Dilantik, Ini Pesan Jusuf Kalla
Jumlah PMI Lotim Yang Terdata di BP2MI Hampir Mencapai Angka 250 Ribu
Krisis Perdagangan Orang, Sejumlah Pemerhati PMI Lotim Gelar Aksi