Lombok Utara, NTBPOS.com - Seorang warga inisial MH (36) asal Betumping, Desa Sokong Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara (Lotara), diduga aniaya kekasihnya, SW menggunakan balok hingga tewas, pada Sabtu, (8/10/22), sekitar pukul 04.09 Wita. Atas ulahnya, berujung jeruji.
Atas ulahnya, MH menyerahkan diri ke Polsek Tanjung, saat Sat Reskrim Polres Lotara, melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Dusun Betumping, Desa Sokong, Kecamatan Tanjung, Ahad, 9 Oktober 2022, siang hari.
"Terduga pelaku pembunuhan yaitu MH (36) menyerahkan diri ke Polsek Tanjung pada siang hari di saat Sat Reskrim Polres Lotara olah TKP, " Kata Kasat Reskrim Polres Lotara, AKP I Made Sukadana.
Baca Juga: Indonesia Masuk Urutan ke 73 Termiskin di Dunia
Hasil olah TKP, petugas menemukan sebuah balok berukuran satu meter berukuran darah di sebuah berugak. petugas menyimpulkan dugaan kekerasan yang dilakukan MH, sehingga SW mengalami luka serius hingga meninggal akibat kena pukulan.
"Korban mengalami luka memar yang cukup serius dan mengeluarkan darah dari telinga, hidung serta mulut, diduga di pukul menggunakan balok di bagian leher secara berulang kali," tutur Sukadana.

Selain itu, di berugak tempat di temukan balok, terlihat bercikan darah. Keterangan warga setempat, berugak tersebut merupakan milik saudara MH yang merupakan iparnya dari korban SW.
Baca Juga: Sejumlah Rumah dan Bagang Warga Dua Gili di Kecamatan Jerowaru Diterjang Angin Puting Beliung
"Setelah di cek rumah tersebut dalam keadaan kosong, keterangan warga ternyata yang memiliki rumah itu adalah saudara MH yang merupakan iparnya dari korban SW," Tutur Sukadana.
"Petugas mengamankan barang bukti yang diduga ada kaitannya dengan kasus meninggalnya SW," sambungnya.
Sukada menjelaskan, motif pembunuhan yang dilakukan MH, lantaran SW mendatangi rumah SW malam hari dan marah-marah hingga mengeluarkan bahasa kotor berukang kali.
Baca Juga: Antisipasi Konflik, Kasdam Tanjungpura Tinjau ke Pos Perbatasan RI dengan Malaysia
"Setelah kurang lebih 1 jam, ngomong kotor, kepala pelaku terasa panas, kemudian pelaku berdiri ambil kayu dan pukul korban sampai mati," terang Sukadana.
Selain motifnya tersangka membunuh korban gegara omongan kasar, diduga juga ada hubungan asmara antara terduga pelaku dengan korban. Untuk melengkapi barang bukti guna kelengkapan dalam proses penyidikan, korban dilakukan otopsi.
Artikel Terkait
Pentingnya Skrining Bayi Baru Lahir Hindari Hipotiroid kongenital
Program SPAM Sembalun dan Lima Kecamatan Wilayah Selatan Lotim Sudah Masuk Tahap Lelang
Tebar Manfaat, Alumni SMAN 1 Selong Tahun 2002 Berikan Bantuan ke Sejumlah Lembaga Sosial
Sekitar 94 Unit Rumah Warga di Pesisir Tanjung Luar Rusak Tersapu Angin Puting Beliung
Ribuan Peserta Antusias Mengikuti Jalan Sehat yang Diselenggarakan BPVP Lotim